Awalnya aku merasa canggung masuk di SMP 1 ini, selain terkenal sebagai SMP favorit, SMP ini memiliki murid yang pandai-pandai, aku merasa sebagai anak yang terbelakang, tapi aku harus bisa untuk mengejar prestasiku di SMP ini. Kuawali hariku di SMP 1 dengan MOS di group E, di hari pertama MOS kami semua murid bau berusaha berlomba-lomba untuk mendapatkan tanda tangan dari kakak OSIS. Pada hari penutupan MOS kami mengadakan PERSAMI yg dimulai dari Sabtu pagi hingga Minggu pagi. Setelah kami selesei melakukan MOS, aku ditempatkan di kelas 7G meski memulai start yang kurang mulus aku berhasil mengejarnya di semester ke dua, aku berhasil mendapatkan peringkat 1 di sekolah ini. Di kelas ini juga aku mengenal guru yang sangat enak dalam metode pembelajarannya dan baik sekali pada muridnya , seorang guruF ini dengan cukup baik, rangking 3 sudah merupakan hal yang baik, karena ini adalah kelas unggulan. mungkin, nilai matematika, gahasa inggris, dan IPA ku yg cukup baik membawaku ke kelas unggulan yaitu 8F. Semester ke 2, nilaiku semakin merosot, mungkin karena persaingan yang semakin ketat, dan akupun tak dapat mengimbanginya lagi. Hingga akhirnya, saya naik ke kelas 9I. Di kelas 9 ini aku bisa saya juga menemui beberapa teman saya di 8F. Saya akan selalu berusaha d kelas 9 kali ini, dengan teman-teman yang selalu mendukung dan menyemangatiku ku siap untuk meraih kesuksesan UJIAN NASIONAL !!
2. Kesan terhadap GURU :
Kalau masalah dengan guru, SMP ini memang punya banyak guru yang baik, pandai, dan tidak membosankan. Tapi??? Ketika saya kelas 7, saya mendapati pengalaman guru dari seorang guru speaking. Padahal, saat saya kelas 7, saya termasuk murid pendiam. Entah apa yg membuat guru tersebut memukul kepala saya dengan tangannya yang besarrr itu. Padahal saat itu saya sedang menulis, dan tidak ada hal apapun yang tak sopan yg saya berlakukan pada beliau. Saat saya dipukul, saya sedang berpuasa, dan kebetulan juga sedang sakit. Ternyata, semua kakak kelas terdahulu bersaksi pada saya, bahwa memang guru tersebut suka menganiaya muridnya tanpa alasan yang jelas.
Ada juga guru yang pilih kasih sekali, dan beliau nampak membenci saya. Saya juga tak tau apa yang membuat beliau begitu suka melihat saya di tertawakan, dipermalukan, dan bahkan, kadang beliau itu yang membuat saya tak nyaman berada di sini, tapi itu tak akan menghentikan langkah saya mengukir keberhasilan di SMP ini
3.Suka duka slelama belajar di SMPN 1 Singosari
Mungkin, tak banyak rasa duka yang saya rasakan, karena teman-teman baik yg slalu mengelilingi kehidupan saya di sekolah. Apalagi guru bahasa inggris yang saya suka, seperti Pak Gatot dan Bu Wiwik yang memiliki metode tertentu dalam pengajaran, sehingga membuat bahasa inggris saya semakin mahir. Memang ada juga dukanya, tapii tak sebanyak rasa suka yang saya dapatkan (seperti yang sudah saya ceritakan di atas tadi)4.Penilaian saya terhadap fasilitas di SMP ini
Fasilitasnya, memang sudah cukup baik, namun tak ada salahnya untuk lebih ditingkatkan lagi, apalagi sekolah kita ini sudah bertaraf INTERNASIONAL!!! Sedangkan fasilitas yang ada, sebaiknya dijaga! Namun saya masih merasa kurang lengkapnya pada fasilitas yg ada di laboratorium di sekolah ini. Ketika harus melakukan praktik, kadang alatnya ada yg tak tersedia, mungkin ini yg juga harus ditingkatkan, kemudian tentang kelas. Saya merasa sedikit kecewa ketika saya tau bahwa 9I, kelas yg saya pakai sekarang pakai sekarang ini adalah ruang multimedia, jadi jikia ada seminar guru, kelas kami pun harus digusur, dan menduduki ruang lab matematika yg sebenrnya tak bisa untuk dijadikan kelas.
